Anda yang menggemari permen karet, tentu sering mengunyah camilan ini kapan saja dan di mana saja. Bahkan jika tak ketemu permen karet, Anda bisa jadi kurang semangat. Ada beberapa faktor yang membuat orang senang mengunyah permen karet. Mulai dari suka rasanya, untuk menjaga kesegaran mulut, hingga untuk mengalihkan perhatian (misalnya dari merokok atau ngemil).
Meski terkesan sepele namun sering mengunyah permen karet ada efeknya bagi kesehatan, lo. Berikut 6 dampak kesehatan yang bisa Anda alami dari kebiasaan mengunyah permen karet.
Nyeri rahang
Gerakan mengunyah permen karet yang Anda lakukan melibatkan rahang serta otot wajah. Jika Anda memiliki kebiasaan mengunyah permen karet terus-menerus, bukan tak mungkin hal tersebut dapat menimbulkan nyeri pada rahang. Kondisi ini dikenal dengan temporomandibular joint disorder (TMD), yaitu nyeri pada rahang yang berhubungan dengan otot yang digunakan untuk mengunyah.
Tak hanya menyebabkan nyeri saat mengunyah, TMD juga dapat memicu keluhan lainnya, seperti nyeri telinga, nyeri gigi, bahkan sakit kepala akibat kontraksi otot rahang, kepala, dan leher.
Perkembangan tak normal pada otot wajah
Gerakan mengunyah terus-menerus juga dapat menstimulasi tulang rahang serta otot yang digunakan untuk mengunyah. Jika kebiasaan ini muncul sejak masa anak-anak atau remaja (ketika masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan), maka berpotensi menimbulkan perkembangan tidak normal pada otot wajah. Contohnya: wajah yang tampak besar, atau bahkan besar sebelah sisi jika Anda terbiasa mengunyah pada sisi tertentu.
Masalah pencernaan
Saat Anda mengunyah, tubuh akan mengirimkan sinyal ke saluran pencernaan untuk mempersiapkan diri akan datangnya makanan yang perlu dicerna. Misalnya, untuk meningkatkan produksi asam lambung dan enzim pencernaan lainnya.
Namun, jika Anda mengunyah permen karet, hal tersebut tetap akan terjadi walaupun tidak ada makanan yang ditelan dan dicerna. Akibatnya, Anda bisa mengalami keluhan pencernaan. Selain itu, bisa jadi saat Anda akhirnya makan, tubuh Anda malah tidak dapat memproduksi cukup enzim pencernaan.
Tak hanya itu saja masalah pencernaannya. Sembari mengunyah, secara tidak sadar mungkin Anda akan menelan udara. Alhasil Anda bisa merasa kembung serta banyak buang gas. Selain itu, pemanis buatan (misalnya sorbitol, mannitol, atau xylitol) dalam permen karet dapat menimbulkan efek laksatif, sehingga menyebabkan diare pada beberapa orang.
Alergi, iritasi, dan sakit kepala
Pemanis buatan dalam permen karet, terutama aspartame dan sorbitol, dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Selain itu, pemanis buatan juga dapat menimbukan reaksi iritasi serta sakit kepala.
Merusak gigi dan mulut
Permen karet dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda. Khususnya permen karet yang mengandung gula, karena dapat menyebabkan kerusakan gigi serta gigi berlubang. Hal ini disebabkan gula yang menyelimuti gigi dapat merusak enamel gigi secara perlahan, apabila tidak segera disikat.
Tak berminat dengan sayur dan buah
Kebiasaan mengunyah permen karet, terutama yang memiliki rasa mint, memang memberikan rasa segar pada mulut. Namun, kebiasaan ini ternyata dapat memengaruhi pola makan Anda tanpa disadari. Rasa mint dapat membuat buah dan sayur terasa pahit.
Akibatnya, kebiasaan mengunyah permen karet rasa mint bisa menyebabkan Anda tidak berminat dengan makanan sehat seperti buah dan sayur, serta meningkatkan kemungkinan Anda mengonsumsi junk food.
Jika Anda sering mengunyah permen karet, ada baiknya untuk mengurangi frekuensinya. Tak menutup kemungkinan Anda malah rugi akibat kebiasaan tersebut. Di sisi lain, tidak terlalu sering dan tidak berlebihan mengunyah permen karet bisa menguntungkan Anda. Di samping memberikan rasa segar pada mulut, permen karet dapat mengurangi bau mulut setelah mengonsumsi masakan tertentu, atau mengalihkan perhatian Anda dari kebiasaan buruk seperti merokok.
Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.
ReplyDelete