Monday, 11 February 2019

Bahayanya Gigi Goyang yang Jarang anda Disadari


Gigi adalah anggota tubuh yang paling kuat. Berkat kehadirannya, Anda mampu mengunyah makanan dengan optimal agar nantinya bisa diolah sempurna oleh sistem pencernaan. Kendati paling kuat, gigi juga bisa goyang dan terlepas dari gusi. Keadaan ini mesti diwaspadai, khususnya bila gigi goyang terjadi pada orang dewasa.

Faktanya, gigi goyang pada orang dewasa merupakan pertanda dari adanya suatu penyakit. Orang yang mengalami keadaan tersebut biasanya akan merasakan gejala, seperti rasa sakit; gusi bengkak, berwarna merah atau berdarah; dan penurunan pada gusi.

Adapun beberapa penyakit tersering yang mendasari terjadinya gigi goyang, yaitu :

Penyakit gusi

Salah satu penyebab gigi goyang pada orang dewasa adalah penyakit gusi. Dalam beberapa kasus, keadaan gigi goyang disebabkan oleh penyakit gusi yang sudah berlarut-larut.

Penyakit gusi itu sendiri terjadi ketika bakteri menginfeksi gusi, jaringan, dan tulang di sekitarnya. Penyakit ini berawal dari kebersihan mulut yang kurang terjaga dengan baik.

Bila Anda tidak rajin menggosok gigi dan melakukan flossing secara teratur, sisa-sisa makanan masih akan menempel di permukaan gigi hingga akhirnya menjadi plak yang mengandung bakteri. Plak tersebut bisa terus mengalami pengerasan hingga membentuk karang gigi. Jika karang gigi tidak dibersihkan, kotoran ini nantinya akan menumpuk di bagian bawah gusi.

Bruxism

Hal lain yang menjadi penyebab gigi goyang pada orang dewasa adalah bruxism atau sering disebut kebiasaan menggemeretakkan gigi. Secara tidak sadar, aktivitas ini dapat merusak kesehatan gigi Anda. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti sakit pada rahang, wajah, maupun kepala.

Trauma atau cedera

Trauma atau cedera juga menjadi salah satu penyebab gigi goyang. Hal ini sangat mungkin terjadi, khususnya ketika wajah atau rahang Anda terbentur ketika jatuh.

Kehamilan

Perubahan kadar esterogen dan progesteron selama kehamilan dapat memengaruhi tulang maupun jaringan di dalam mulut. Keadaan tersebut turut mengubah jaringan periodonsium, yang merupakan kumpulan tulang dan ligamen penopang gigi. Ketika jaringan periodonsium terkena, satu atau lebih gigi akan mengalami kegoyangan.

Meski perubahan ini dapat berhenti setelah kehamilan usai, ibu hamil tetap perlu menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, serta melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. Tindakan ini dilakukan guna mencegah terjadinya kelahiran yang prematur.

Gigi goyang pada orang dewasa tidak terjadi tanpa sebab. Maka dari itu, jika Anda mengalami keluhan yang satu ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter gigi. Di sana, Anda akan mendapatkan perawatan serta pengobatan yang paling sesuai dengan penyebab utama terjadinya keluhan gigi goyang.

Tak cukup hanya itu, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan gigi maupun rongga mulut dengan cara melakukan sikat gigi dan flossing secara teratur. Anda pun sangat dianjurkan untuk melakukan pembersihan karang gigi di dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Dengan upaya ini, gigi goyang atau keluhan seputar rongga mulut lainnya tidak akan terjadi.

1 comment:

  1. Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.

    ReplyDelete