Anda sering tergiur dengan produk-produk kosmetik yang di-endorse selebritas di Instagram? Sebaiknya Anda tak gegabah langsung membelinya. Karena bisa-bisa itu adalah kosmetik oplosan seperti pemberitaan di akhir tahun 2018 silam! Tak cuma itu, banyak juga yang mengatakan bahwa sering memakai kosmetik oplosan bisa memicu kanker kulit. Benarkah?
Kosmetik oplosan adalah kosmetik yang terbuat dari campuran beberapa kosmetik yang sudah terstandar BPOM, lalu dibuat menjadi sebuah produk kecantikan baru. Sayangnya, produk oplosan kebanyakan belum terstandar BPOM.
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati, kosmetik yang dibuat dari campuran bahan yang berkualitas dan sudah mendapat izin edar dari BPOM serta tidak ditambahkan dengan bahan-bahan berbahaya, sebenarnya boleh digunakan. “Kecuali jika orang tersebut memiliki kulit yang sensitif atau mudah alergi,” katanya.
Kendati demikian, dr. Dyan mengatakan bahwa mengoplos sesuatu itu membutuhkan takaran yang tepat, dan peraciknya mesti tahu betul soal reaksi kimia bila suatu bahan dicampur dengan bahan lain. Selain itu, peracikannya juga mesti melalui proses yang higienis. Karena kalau tidak, kosmetik tersebut bisa terkontaminasi bahan-bahan lain yang bisa membahayakan kulit pemakainya, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Risiko memakai kosmetik oplosan
Salah satu risiko bila Anda memakai kosmetik oplosan adalah terjadinya iritasi dan alergi. Menurut dr. Dyan, reaksi ketidakcocokan terhadap kosmetik oplosan dapat beragam. Bisa berupa sensasi rasa terbakar, kemerahan, gatal, dan bruntusan (jerawat kecil-kecil yang banyak dan tersebar). Lalu, bagaimana dengan risiko kanker kulit?
Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu dua bahan yang sering ditambahkan secara tidak bertanggung jawab oleh produsen nakal ke dalam kosmetik oplosan. Mereka adalah steroid dan paraben. Sedangkan merkuri dalam produk kosmetik oplosan digunakan untuk memutihkan kulit konsumen secara instan.
Dilansir Medical Daily, penelitian yang dilakukan pada tikus betina menunjukkan bahwa merkuri dapat memengaruhi ginjal, hati, dan otak tikus. Laporan lain menyebutkan bahwa merkuri dapat menyebabkan gangguan kognitif, kerusakan ginjal, sakit kepala, depresi, dan keluhan lainnya.
Lalu, bagaimana dengan paraben? Zat yang kerap ditemukan dalam tabir surya ini digunakan untuk mengawetkan kosmetik. Ia dapat mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi pada produk kosmetik. “Pada ibu hamil, paraben itu sebaiknya dihindari karena bisa berefek buruk pada janin,” ucap dr. Dyan.
Ditambahkan oleh dr. Atika dari, hingga saat ini belum ada kandungan dalam kosmetik yang terbukti menyebabkan kanker kulit. “Kekhawatiran yang lebih besar dari penggunaan kosmetik oplosan adalah iritasi kulit.”
Ia menambahkan, “Kemungkinan orang terkena kanker hanya dari penggunaan kosmetik sangat kecil. Kontaminan karsinogen (penyebab kanker) yang ada di dalam kosmetik pun biasanya jumlahnya sedikit.”
Memang betul bahwa kosmetik oplosan bisa menimbulkan iritasi dan alergi kulit, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif. Namun tidak sampai memicu kanker kulit. Satu-satunya cara terbaik untuk menghindari efek negatif dari kosmetik oplosan adalah dengan memastikan kosmetik yang Anda beli sudah terstandar oleh BPOM. Intinya, jangan langsung tergoda bila ada produk kosmetik baru, meski itu diiklankan oleh selebritas.
Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.
ReplyDelete