Tuesday, 1 October 2019

Begini 5 Tips Berhenti Merokok Yang Terbaik


Kebiasaan merokok selalu menjadi topik yang tak pernah habis dibicarakan. Merokok punya konsekuensi kesehatan berbahaya. Bukan hanya untuk perokok itu sendiri, tapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Meski sudah tahu fakta tersebut, tetap saja sebagian besar perokok masih kesulitan untuk berhenti. Jika Anda termasuk yang mengalaminya, yuk, simak cara jitu berhenti merokok di bawah ini.

Sebenarnya, apa yang membuat seseorang kecanduan pada rokok? Jawabannya adalah nikotin, zat yang terdapat di dalam baham dasar rokok, yaitu tembakau.

Jika dihirup, nikotin akan masuk dan mengalir di dalam peredaran darah. Setelah itu, nikotin akan menstimulasi saraf hingga menghasilkan emosi-emosi yang bahagia, seolah memberi energi tambahan. Biasanya, perasaan-perasaan itulah yang dicari para perokok.

Walau rokok terbukti dapat membantu para perokok mendapatkan perasaan-perasaan yang menyenangkan, tetapi secara rasional para perokok juga tidak menampik kenyataan bahwa rokok memberi kerugian yang sangat besar dari sisi kesehatan. Oleh sebab itu, tidak sedikit perokok yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan kecanduannya terhadap gulungan tembakau tersebut.

Ada banyak yang berhasil, tapi banyak juga yang gagal. Untuk berhenti merokok, sebenarnya memang membutuhkan strategi jitu agar ketika memutuskan untuk berhenti merokok, Anda bisa benar-benar konsisten menjalankannya.

Ini yang harus dilakukan untuk bisa berhenti merokok

Anda perokok yang ingin “insaf” dan ingin tahu strategi-strategi jitu tersebut? Inilah cara-caranya:

1. Pahami mengapa Anda ingin merokok

Sangat penting untuk mengenali faktor-faktor pemicu mengapa Anda ingin merokok. Contohnya, jika Anda merokok untuk mengisi waktu luang, maka carilah cara untuk mengisi waktu tersebut dengan hal-hal lebih positif yang bisa membuat Anda lupa untuk merokok.

Sementara, jika Anda mencari rokok ketika dalam keadaan tertekan atau stres, lebih baik mulai sekarang coba cari cara untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu stres tersebut.

2. Sampaikan kepada orang terdekat

Dukungan orang-orang di sekitar akan memberi dampak besar bagi usaha Anda berhenti merokok. Selain akan diberi ruang dan dukungan, menyampaikan keinginan berhenti merokok biasanya akan membuat Anda merasa terbebani jika di kemudian hari berpikir untuk kembali menjadi perokok.

3. Hindari teman-teman perokok 

Biasanya, ini adalah hal yang paling sulit dilakukan para perokok yang ingin berhenti. Godaan dari teman perokok di sekeliling Anda akan bermunculan. Maka dari itu, ada baiknya Anda menghindar dulu dari teman-teman perokok saat masa-masa transisi, sebelum akhirnya bisa berhenti total.

4. Unduh aplikasi untuk berhenti merokok

Zaman memang telah berubah. Semakin banyak saja cara yang dapat mempermudah manusia untuk mencapai tujuannya. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi yang ditujukan pada orang-orang yang ingin berhenti merokok.

Biasanya, aplikasi semacam ini akan membantu mengingatkan tentang sudah sejauh mana perkembangan Anda dalam berhenti merokok. Menariknya lagi, biasanya akan ada fitur yang menghitung jumlah uang yang telah Anda hemat dari berhenti membeli rokok. Ini bisa menjadi motivasi yang cukup ampuh untuk berhenti merokok.

5. Niat teguh 

Ini adalah poin yang sangat penting. Sukses atau tidaknya dalam berhenti merokok akan bergantung pada seberapa besar dan teguh niat Anda.

Niat itu juga harus datang dari alasan yang benar, yaitu karena Anda mencintai diri sendiri dan orang-orang terdekat, serta rasa syukur atas tubuh yang masih sehat. Dengan begitu, akan tumbuh perasaan kuat untuk menjaga diri dan menghindari rokok.

Tingkat kecanduan setiap perokok tentu berbeda-beda, maka durasi proses berhentinya pun akan berbeda-beda. Ada yang prosesnya cepat, ada juga yang lebih lambat. Semua itu juga bergantung pada strategi dan cara yang Anda terapkan untuk berhenti merokok. Namun yang paling penting, Anda harus percaya bahwa berhenti merokok bukanlah sesuatu yang mustahil. Oleh sebab itu, mulailah berhenti merokok saat ini juga.

Penyebab kalian Sering Mengantuk di Ruangan Ber-AC Inilah Penyebabnya


Harusnya bekerja, tetapi dinginnya ruangan ber-AC di kantor malah bikin mengantuk. Apakah Anda sering mengalaminya? Jika ya, yuk, ketahui penyebabnya lewat artikel ini.

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, sering merasa mengantuk saat berada di ruangan ber-AC merupakan kondisi yang normal dan wajar terjadi. Penyebabnya adalah, ketika tubuh berada di ruangan ber-AC, maka secara otomatis metabolik tubuh akan menurun dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitar.

“Ketika metabolik dalam tubuh menurun, maka tubuh akan terasa lebih lemas, mengantuk, dan rasanya ingin bersiap untuk tidur di kasur. Itulah alasan mengapa setiap malam Anda tertidur pulas jika tidur di kamar yang berpendingin. Selain karena nyaman, sistem di dalam otak juga akan ‘mengatur’ tubuh Anda untuk beristirahat,” kata dr. Sepriani menjelaskan.

Cara mengatasi rasa kantuk di ruangan ber-AC

Kalau mengantuk karena udara sejuk di rumah, sih, tidak apa-apa. Akan tetapi kalau di kantor, ini bisa mengganggu produktivitas. Adakah cara untuk mengatasinya?

Untuk menyiasatinya, dr. Sepriani menyarankan Anda untuk bergerak setidaknya satu jam sekali. Ini ditujukan agar suhu tubuh meningkat, sehingga pasokan oksigen akan kembali mengalir ke seluruh tubuh.

Apabila Anda kerja kantoran yang mengharuskan Anda duduk selama berjam-jam, pastikan untuk bergerak tiap satu atau dua jam sekali agar tubuh lebih hangat. Berjalan ke kamar mandi atau hanya menyapa teman kerja di mejanya sudah cukup, sehingga bisa meredakan kantuk. Demikian dituturkan oleh dr. Sepriani.

Waspada jika rasa mengantuk frekuensinya sering

Meski mengantuk ketika berada di ruangan ber-AC umumnya wajar, tetapi jika rasa kantuk berlebihan, ini bisa menjadi tanda ada yang salah dengan tubuh.

Sebagai contoh, orang yang sering mengalami kantuk berlebih ada kemungkinan mengalami kelelahan kronis.

“Orang-orang dengan kelelahan kronis faktanya sangat sering mengantuk, apalagi kalau keluhan tersebut sudah dialami selama lebih dari 6 bulan tanpa adanya penyebab yang jelas,” ujar dr. Sepriani.

Selain ngantuk berlebih, gejala kelelahan kronis lainnya adalah penderita mungkin mengalami kesulitan secara kognitif, seperti sulit untuk berpikir dan konsentrasi. Selain itu, ada juga gejala lainnya seperti mudah lupa atau gangguan memori jangka pendek.

Selain kelelahan kronis, mengantuk berlebihan juga bisa merupakan tanda kekurangan oksigen atau hipoksia. Biasanya, hipoksia lebih sering dialami oleh mereka yang sebagian besar aktivitasnya dihabiskan di dalam ruangan, bekerja di gedung tinggi, dan bekerja di suhu ruangan yang cukup dingin.

Tak hanya itu, sering mengantuk juga dikaitkan dengan gangguan tidur hipersomnia.

“Kebalikan dari insomnia, hipersomia adalah gangguan tidur yang penderitanya kesulitan saat bangun tidur atau tetap terjaga. Pada kondisi hipersomnia, keinginan untuk tidur bisa terjadi kapan saja, termasuk saat berkendara atau di tengah-tengah aktivitas,” jelas dr. Sepriani.

Makan terlalu banyak juga bisa menjadi dalang di balik sulitnya terjaga saat berada di ruangan ber-AC, apalagi jika menu makan didominasi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan. Jenis makanan ini bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah secara cepat, yang lalu juga cepat menurun sehingga mengakibatkan turunnya energi.

Menu yang tinggi protein juga bisa bikin mengantuk karena adanya kandungan triptofan asam amino, yang lalu digunakan oleh tubuh untuk memproduksi serotonin. Serotonin ini dapat menyebabkan badan lemas dan mengantuk.

Apabila Anda sering mengantuk saat berada di ruangan ber-AC, akali dengan lebih aktif bergerak dan lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi, misalnya saat makan siang. Jika rasa kantuk yang dirasakan berlebihan, sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, serta dialami dalam jangka waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter supaya bisa diketahui penyebabnya.

Sunday, 31 March 2019

Bahaya Konsumsi Makanan Renyah Berkaitan dengan Kesehatan Kita


Mengonsumsi makanan lezat merupakan salah satu pelarian paling mudah yang kerap dilakukan banyak orang ketika ada kejadian menyebalkan yang menimpa dirinya. Biasanya, pilihan makanan yang dikonsumsi jatuh pada makanan renyah yang garing dan gurih.

Saat mendapatkan masalah di kantor misalnya. Anda tentu tak bisa langsung memarahi balik orang yang membuat Anda jengkel. Ketimbang meresponsnya, Anda lebih memilih pergi ke minimarket untuk membeli camilan atau makanan renyah untuk mengembalikan mood.

Tapi, pernahkah Anda berpikir, mengapa justru makanan renyah yang Anda ambil dan bukannnya makanan lain, seperti roti atau sebotol susu?

Makanan renyah, rasa lapar dan kondisi emosi

Ternyata, dilansir dari WebMD, pilihan makanan dan kegemaran Anda dalam mengonsumsi makanan renyah berkaitan dengan kondisi kesehatan mental Anda yang sesungguhnya.

Menurut Linda Spangle, RN, MA, seorang spesialis penurunan berat badan dan penulis Life is Hard, Food is Easy: The 5-Step Plan to Overcome Emotional Eating and Lose Weight on Any Diet yang dilansir dari Web MD, makanan renyah berkaitan dengan sisi emosional.

Selain karena lapar, orang-orang memang bisa menyantap banyak makanan, terutama makanan bertekstur renyah, hanya karena merasa stres, bosan, dan depresi pada periode waktu tertentu.

Hal itupun dibenarkan oleh dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc. Menurutnya, suasana hati, seperti bosan, sedih, dan marah memang bisa mengubah pola makan seseorang, dalam hal ini meningkatkan frekuensi, porsi, dan menentukan jenis makanannya.

Kalau sudah begitu, bukan tak mungkin orang yang kondisi emosinya sedang tidak baik pun mengalami kegemukan atau obesitas. Sementara itu, dikutip dari WebMD, pilihan makanan cenderung berkolerasi dengan jenis emosi yang dialami.

Dengan kata lain, jenis makanan yang Anda idam-idamkan mencerminkan kondisi emosi Anda yang sebenarnya. Jika yang Anda idam-idamkan adalah makanan yang bertekstur renyah, artinya Anda sedang merasa lapar karena emosi. Kondisi ini disebut lapar kepala atau juga biasa disebut lapar palsu. Sebab, dorongan nafsu makan terhadap kedua jenis makanan tersebut berasal dari stres, kemarahan, frustasi, dan kepanikan.

Lapar palsu dan penyebabnya

Tak cuma disebabkan oleh kondisi emosional yang sedang buruk, dr. Nitish juga mengatakan bahwa ada hal lain yang dapat memicu terjadinya lapar palsu, yaitu kurang tidur, kekurangan mikronutrien, dan kurang serat.

Saat Anda kurang tidur, kadar hormon leptin, yakni hormon yang menandakan rasa kenyang akan menurun. Sedangkan, kadar hormon ghrelin sebagai penanda rasa lapar meningkat. Sehingga, usai begadang, biasanya orang cenderung mencari makanan dalam jumlah banyak yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Orang yang kekurangan salah satu mikronutrien, misalnya magnesium, juga dapat merasa lapar terus-menerus. Hal ini turut dijelaskan oleh dr. Nitish.

“Ketika asupan serat juga juga belum terpenuhi, pada akhirnya hal tersebutlah yang akan membuat Anda mengalami lapar palsu,” tambahnya.

Kesimpulannya, benar bahwa gemar makan makanan renyah berkaitan dengan kesehatan mental atau emosi seseorang. Tak heran, konsumsi makanan renyah secara berlebihan menandakan lapar palsu yang disebabkan oleh kebosanan, stres, marah, sedih, atau bahkan depresi.

Jika Anda pernah mengalaminya, sebaiknya sadarilah segera bahwa kebiasaan tersebut sangat tidak baik. Abaikan rasa lapar palsu dengan kegiatan lain dan hindari menyetok sejumlah camilan asin nan renyah supaya Anda tak mudah mengakses makanan tidak sehat tersebut.

Terakhir, ketimbang Anda terus berlari dari masalah yang membuat kesal dan kalap mengonsumsi makanan renyah, sebaiknya segera selesaikan masalah yang ada. Dengan demikian kesehatan Anda tidak semakin buruk.

Cara Mendeteksi Vertigo Sejak Dini dan Cara Mengatasinya


Vertigo atau dizziness merupakan keluhan menjengkelkan yang bisa membuat penderitanya terganggu dalam menjalani aktivitas. Ini karena vertigo bisa menyebabkan berbagai gejala yang tak mengenakkan, seperti pusing berputar, hilang keseimbangan, mual, munculnya keringat dingin, hingga pergerakan mata yang tidak normal (nistagmus).

Jika Anda pernah mengalaminya baca terus artikel ini untuk mengetahui penyebab vertigo dan cara mengatasinya. Perlu Anda tahu, ada beragam faktor yang bisa menyebabkan terjadinya vertigo, antara lain :

1. Benign paraoxymal positional vertigo (BPPV)

BPPV adalah penyebab vertigo yang paling umum ditemui. Kondisi ini sangat mungkin terjadi jika terdapat partikel kalsium di saluran telinga bagian dalam. Karena saluran telinga bagian dalam berfungsi sebagai penjaga keseimbangan tubuh, maka orang yang mengalaminya dapat merasakan gangguan keseimbangan.

2. Labirinitis

Di dalam telinga manusia terdapat struktur serupa labirin yang fungsinya adalah membantu menjaga keseimbangan tubuh. Jika bagian tersebut mengalami peradangan akibat adanya infeksi, maka proses pengiriman sinyal ke otak akan mengalami gangguan. Alhasil, keseimbangan tubuh akan terganggu, bahkan membuat orang yang mengalaminya kesulitan untuk sekadar berdiri. Selain itu, labirinitis juga kerap dikaitkan dengan keluhan mual, gangguan fungsi pendengaran, dan kepala seperti berputar-putar.

3. Penyakit Ménière

Penyakit ini terjadi akibat adanya penumpukan cairan di telinga bagian dalam. Sebagai akibat dari adanya penumpukan cairan ini, tekanan pada telinga bagian dalam akan meningkat, sehingga menyebabkan berbagai gangguan. Mulai dari pusing berputar, suara berdenging di telinga (tinitus), dan gangguan pendengaran.

Selain tiga hal di atas, vertigo juga bisa terjadi akibat adanya cedera pada kepala atau leher, gangguan pada area otak seperti stroke atau tumor, penggunaan obat dengan efek samping gangguan telinga, migrain berkelanjutan, gangguan elektrolit dalam darah, stres, perubahan posisi tubuh atau kepala yang mendadak, peningkatan tekanan darah, hingga kurang istirahat.

Cara mengatasi vertigo

Berita baiknya, vertigo bisa diatasi dan dikendalikan agar tidak mudah kambuh. Berikut ini adalah beberapa tipsnya.

1. Tetap relaks

Saat Anda merasakan serangan vertigo, upayakan untuk tetap relaks dan tidak panik. Usahakan untuk bernapas secara teratur, dan hindari gerakan kepala mendadak. Akan lebih baik bila Anda memosisikan kepala pada posisi tegak. Dengan melakukan hal-hal tersebut, diharapkan Anda mampu mengurangi tingkat keparahan serangan vertigo yang dirasakan.

2. Istirahatkan tubuh

Sebisa mungkin upayakan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun saat serangan vertigo datang. Hal ini akan sangat membantu mengurangi keparahan gejala. Selain itu, ini juga mencegah Anda untuk mengalami hal-hal lain yang tak terduga seperti cedera yang akan membuat kondisi makin parah.

3. Jangan mengonsumsi ini

Terdapat beberapa jenis makanan dapat membuat vertigo yang Anda alami kian parah. Makanan yang mengandung garam, minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, serta cokelat dapat memperparah gejala vertigo karena dapat menyebabkan hipertensi. Selain itu, kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol juga dapat berkontribusi terhadap memburuknya gejala vertigo.

4. Minum obat

Jika terasa sangat mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan antimabuk untuk meringankan gejala vertigo. Selalu patuhi anjuran dosis dan perhatikan indikasi yang tertera pada label kemasan obat.

Jika dengan cara-cara di atas vertigo masih terus terjadi atau sering kambuh, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis THT. Hal ini bertujuan agar Anda bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, sehingga dokter bisa memberikan diagnosis dan pengobatan tepat terhadap penyakit yang mendasari keluhan vertigo tersebut. Vertigo jangan sampai diabaikan, ya, karena gejala ini sangat mungkin untuk menyebabkan berbagai gangguan hingga penurunan kualitas hidup orang yang mengalaminya.

Saturday, 23 March 2019

4 Alternatif Cara Mengatasi Dehidrasi Saat Anda Bosan Air Putih


Minum air putih sangat penting untuk menghindarkan diri dari dehidrasi. Tapi mungkin saja Anda bosan dengan air putih yang tidak memiliki rasa, dan butuh hal yang baru sambil tetap terhidrasi. Ada beberapa alternatif yang bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan Anda selain air putih.

Para ahli kesehatan menyatakan bahwa Anda perlu asupan air putih dalam sehari setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas. Jika di bawah itu, Anda terancam mengalami dehidrasi. Salah satu masalah kesehatan jika Anda mengalami dehidrasi adalah badan bisa lemas.

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, air merupakan salah satu komponen penting penyusun tubuh. Sebanyak 60 persen tubuh orang dewasa terdiri dari cairan. Pada anak kecil, air memenuhi 75 persen dari komponen penyusun tubuhnya. “Tak heran, ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, badan akan menjadi lemas,” ujarnya.

Jika badan sudah lemas, Anda tentu akan kesulitan melakukan aktivitas fisik. Bahkan, kalau dehidrasinya sudah sampai tingkat berat, Anda bisa mengalami kram otot, kebingungan, sampai gagal ginjal. Namun, orang kerap menyepelekan kondisi ini. Mungkin ada faktor malas atau bosan juga dengan air putih yang rasanya begitu-begitu saja alias datar.

Cari alternatif lain untuk tetap terhidrasi

Jika air putih membosankan bagi Anda, cobalah cari alternatif lain untuk membuat kondisi tubuh tetap terjaga. Tapi yang pasti, pilihlah cairan yang juga baik bagi tubuh. Berikut beberapa asupan cairan yang bisa Anda coba, seperti dilansir Livestrong dan sumber lainnya:

1. Air kelapa

Air kelapa sudah lama dimanfaatkan sebagai pelepas dahaga yang baik. Banyak juga air kelapa yang kini dijadikan minuman kemasan. Setiap 8 ons air kelapa yang diambil langsung dari kelapa ternyata menghasilkan jumlah elektrolit yang signifikan, termasuk 250 miligram sodium, 45 miligram fosfor, 600 miligram kalium, dan 60 miligram magnesium.

Cobalah untuk minum yang langsung dari kelapa, bukan kemasan. Air kelapa bermanfaat melembapkan tubuh sekaligus memberikan nutrisi bermanfaat lainnya, seperti vitamin, antioksidan, dan asam amino.

2. Teh

Teh adalah minuman bebas kalori dan mengandung antioksidan, agen yang memerangi radikal bebas di tubuh Anda. Antioksidan dalam teh meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menetralkan sel-sel kanker, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan mencegah pembentukan gumpalan darah.

Namun, teh tetap memiliki kekurangan. Di dalam teh mengandung kafein dalam jumlah yang signifikan. Kafein bertindak sebagai diuretik sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Cobalah teh tanpa kafein untuk membantu melembabkan tubuh Anda. Juga, batasi gula ketika hendak meminum teh.

3. Infused water

Infused water selalu menjadi favorit bagi mereka yang bosan dengan air putih. Seperti yang sudah Anda tahu, infused water adalah air putih dengan tambahan irisan buah-buahan, rempah-rempah, atau sayuran. Meski hampir sama seperti air putih, dr. Karin Wiradarma mengatakan bahwa istilah “infused water” terkadang dapat menarik minat orang untuk lebih banyak minum air.

“Hal ini sangat penting, karena masih banyak orang yang malas minum air. Dengan penyajian infused water yang lebih menarik, rasa yang lebih bervariasi, dan tetap rendah kalori, diharapkan orang-orang akan lebih tertarik untuk minum air dalam jumlah cukup setiap hari,” ujar dr. Karin.

4. Semangka

Ya, buah ini terkenal mengandung banyak air. Semangka bisa memuaskan dahaga Anda sekaligus membantu mengisi kembali cairan tubuh. “Sekitar 92% kandungan semangka adalah air,” lapor Julie Garden-Robinson, Spesialis Makanan dan Gizi di Layanan Penyuluhan North Dakota University, Amerika Serikat.

Semangka mengandung vitamin A, vitamin C, dan tiamin, yang tidak ditemukan secara alami dalam air minum. Selain itu, buah ini memiliki antioksidan yang kuat, seperti likopen dan beta-karoten, yang membantu memerangi radikal bebas. Anda bisa memakan semangka dalam irisan atau mencairkannya untuk minuman yang menyegarkan.

Itu adalah beberapa alternatif yang bisa Anda coba jika sedang bosan dengan air putih dan tak ingin dehidrasi. Keempat cairan tersebut bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan Anda per hari. Pada kondisi normal, WHO merekomendasikan pria dewasa untuk minum setidaknya 2.5-2.6 liter cairan atau setara 8 gelas air putih setiap hari. Sedangkan wanita dewasa membutuhkan sekitar 2.3 liter cairan atau setara 7 gelas air setiap hari.

Baca Juga : 



Manfaat Pijat Asam Urat Refleksi Bisa Menurunkan Frekuensi Nyeri


Asam urat merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat penumpukan kristal monosodium urat pada sendi dan jaringan tubuh. Dalam medis, penyakit asam urat dikenal dengan istilah gout artritis.

Asam urat itu sendiri sebenarnya merupakan hasil akhir dari metabolisme zat yang bernama purin. Dengan kata lain, peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh bisa saja dipengaruhi asupan makanan yang tinggi purin. Selain itu, proses pengeluaran asam urat melalui ginjal dan urine yang mengalami hambatan juga turut memainkan peran pada tingginya kadar zat tersebut.

Seseorang yang mengalami asam urat akan merasakan gejala, seperti nyeri hebat, bengkak, dan kekakuan pada sendi. Kesemua keluhan tersebut tentu dapat mengganggu aktivitas bahkan menurunkan kualitas hidup. Karenanya, orang-orang yang mengalami penyakit asam urat sering mencari pertolongan, salah satunya dengan melakukan pijat refleksi. Ini karena metode tersebut dituding mampu mengendalikan gejala, bahkan mengatasi penyakit asam urat.

Apa kata medis?

Pijat merupakan terapi tradisional yang dinilai dapat mendatangkan berbagai manfaat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ini karena terapi tradisional tersebut diyakini dapat melancarkan peredaran darah di dalam tubuh, sehingga turut memperbaiki gejala dari suatu penyakit.

Terkait efek pijat untuk penyakit asam urat, penelitian di The Touch Research Institute-University of Miami menyebut bahwa partisipan studi dengan penyakit tersebut yang mendapatkan pemijatan di area pergelangan tangan merasakan keluhan nyeri sendi yang berkurang. Senada dengan itu, penelitian yang menggunakan metode pijat Swedia pada 68 orang dewasa dengan radang sendi lutut (osteoartritis) mendapatkan hasil bahwa peserta studi mengalami penurunan frekuensi nyeri dan peningkatan fungsi sendi lutut setelah dipijat.

Kendati begitu, tak ada satu pun dari studi tersebut yang dapat dijadikan sebagai acuan. Ini artinya, pijat konvensional maupun pijat refleksi masih belum terbukti dapat membantu mengatasi penyakit asam urat. Karena pada dasarnya, pijat hanyalah terapi tambahan lantaran hanya mampu mengendalikan gejala untuk sementara waktu, namun tidak benar-benar mampu mengatasi proses peradangan yang terjadi akibat asam urat tinggi.

Perlu Anda tahu, hingga kini, terapi utama untuk penyakit asam urat adalah dengan obat-obatan dari dokter. Selain itu, penderita asam urat juga diwajibkan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dengan :
  • Minum air putih 2 liter per hari.
  • Hindari konsumsi alkohol dan minuman dengan pemanis fruktosa.
  • Batasi konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Beberapa makanan yang dimaksud, misalnya daging merah, jeroan, kerang, dan udang.
  • Lakukan olahraga sebanyak 3 hingga 5 kali per minggu, dengan durasi selama 30–60 menit.
  • Kontrol berat badan agar tetap berada di rentang ideal.
Jadi, meski tak mampu mengatasi penyakit asam urat, Anda yang mengalami penyakit tersebut tetap diperbolehkan melakukan pijat konvensional atau pijat refleksi untuk mengendalikan gejala. Jangan lupa untuk memastikan bahwa terapis yang menangani Anda sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat. Namun, sebelum benar-benar melakukan pijat, akan lebih baik bila Anda ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit asam urat yang sedang Anda alami.

Baca Juga :

Kenali Gejala Penyakit Batu Ginjal dan Pencegahannya

Benda-Benda Ini Paling Banyak Dihuni Kuman di Kantor

4 Jenis Minyak yang Aman untuk Kolesterol Tinggi

Perbedaan Susu Almond Dan Susu Kedelai Bisa Jadi Pilah Mana Yang Lebih Baik


Anda mungkin sudah biasa mengonsumsi susu sapi. Akan tetapi, ada dua jenis susu lain yang kini tengah naik daun, yaitu susu almond dan susu kedelai. Sebagai "kompetitor" susu sapi, sebenarnya mana yang lebih baik antara kedua jenis susu tersebut?

Baik susu almond dan susu kedelai, keduanya merupakan jenis susu nabati. Biasanya, susu ini dinikmati oleh para vegan, vegetarian, orang-orang yang memiliki intoleransi laktosa dan alergi susu, serta orang yang menginginkan minum susu dengan kadar kolesterol rendah.

Meski demikian, menurut dr. Reza Fahlevi, kedua jenis susu tersebut juga memiliki manfaat baik bagi tubuh.

"Pada dasarnya, susu almond maupun susu kedelai memiliki kelebihan masing-masing. Keduanya baik untuk dikonsumsi demi kesehatan tubuh. Meski demikian, karena berasal dari sumber yang berbeda, baik susu almond maupun susu kedelai memiliki komposisi nutrisi dan manfaat yang berbeda pula," ujarnya.

Perbedaan antara susu almond dan susu kedelai

Meski sama-sama susu, keduanya memiliki manfaat yang berbeda dilihat dari segi nutrisi. Ketahui dan cermati apa manfaat dan kekurangan dari kedua jenis susu tersebut lewat pemaparan berikut ini :

Susu almond

Kacang almond mentah memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik sebagai sumber protein, vitamin, serat, dan antioksidan. Manfaat kesehatan dari almond mentah pada akhirnya turut membantu meningkatkan popularitas susu almond.

Sementara itu, susu almond memiliki kadar asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Jenis lemak sehat ini dapat membantu mengontrol berat badan agar tetap stabil serta mendukung penurunan berat badan.

Melansir dari Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh tunggal dalam susu almond dapat membantu mengurangi low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat di dalam tubuh. Para peneliti telah mengaitkan lemak ini dengan penyakit jantung, obesitas, dan kanker.

Meski demikian, para produsen susu almond kerap menambahkan karagenan (semacam karbihidrat kompleks) sebagai pengental susu. Karagenan memiliki beberapa efek samping, dan yang paling sering terjadi adalah memicu gangguan pencernaan, bisul dan peradangan.

Susu kedelai

Mirip dengan susu almond, susu kedelai memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang lebih tinggi dibanding susu sapi. Lemak jenuh yang biasanya ada di dalam susu sapi sering kali berkontribusi terhadap kolesterol tinggi dan memicu masalah jantung. Tak heran, banyak orang yang beralih mengonsumsi jenis susu ini.

Selain itu, susu kedelai adalah satu-satunya alternatif produk susu yang menawarkan jumlah protein yang sama dengan susu sapi. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi dalam susu kedelai sebanding dengan susu sapi.

Menariknya lagi, susu kedelai mengandung isoflavon, yakni antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, dan mungkin juga memiliki efek antikanker. Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, mengonsumsi protein kedelai setiap hari dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Namun, susu kedelai memiliki kekurangan karena tidak bisa dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi kedelai. Di sisi lain, susu kedelai mengandung senyawa antinutrien yang dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi penting serta menyebabkan pencernaan protein dan karbohidrat terganggu.

Mana yang lebih baik?

Bagi Anda yang ingin beralih dari susu sapi, baik susu almond maupun susu kedelai merupakan pilihan yang sama-sama baik. Namun, ditimbang dari segi kelebihan dan kekurangannya, mengenai mana yang lebih baik tergantung pada kondisi kesehatan Anda.

"Kedua susu ini juga bebas gluten (gluten-free) sehingga aman bagi Anda yang memiliki penyakit celiac. Meski demikian, kedua jenis susu ini memiliki alergennya masing-masing," ujar dr. Reza.

Jadi, cara memutuskannya adalah dengan mengetahui kondisi tubuh Anda apakah memiliki alergi terhadap zat tertentu. Misalnya saja bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, susu almond sangat baik untuk dukonsumsi. Tapi, bila alergi terhadap zat di dalam almond, ada baiknya Anda memiliki susu kedelai.

Nah, bagi Anda yang tertarik mencoba keduanya, perhatikan kekurangan antara susu almond dan susu kedelai. Pilihlah yang benar-benar cocok menurut dan tidak merugikan Anda. Jika masih ragu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter yang Anda percayai.

Baca Juga : 



Thursday, 14 February 2019

Awas, Jangan Oleskan 9 Bahan Ini ke Kulit Wajah Anda


Demi mendapatkan wajah yang segar dan cerah, tak jarang sebagian orang memakai beragam produk perawatan wajah untuk menjaga kebersihannya. Akan tetapi, banyak bahan-bahan yang ternyata tidak selalu bagus untuk kulit wajah Anda dan justru menyebabkan kerusakan.

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati, membersihkan wajah memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena kulit wajah merupakan jenis kulit yang tergolong paling sensitif dibandingkan dengan kulit di bagian tubuh lainnya.

Dengan demikian, perawatan wajah harus dilakukan dengan hati-hati, termasuk dalam memilih produk pembersih wajah yang mengandung bahan yang berbahaya bagi wajah.

American Academy of Dermatology sebagai asosiasi dokter kulit di Amerika Serikat, merekomendasikan agar Anda menggunakan bahan pembersih yang lembut dan tidak mengandung alkohol. Lalu, bagaimana dengan pembersih yang mengandung butiran kasar?

Pembersih dengan butiran kasar tidak direkomendasikan untuk digunakan setiap hari. Sebab, butiran kasar dapat mengikis lapisan luar kulit serta mengiritasi kulit bila digunakan terlalu sering.

Dilansir Reader's Digest, selain bahan tersebut, berikut ini adalah beberapa bahan yang tidak boleh dioleskan ke wajah Anda, :

1. Asam glikolat

Bahan ini dapat menyebabkan kerusakan wajah secara permanen. Dhaval Bhanusali, MD, FAAD, dokter kulit dan juru bicara untuk American Academy of Dermatology, menjelaskan bahwa sekitar dua kali seminggu, orang akan datang menghampirinya dengan luka bakar gelap di kulit akibat bahan kimia asam glikolat.

Ia menyarankan agar Anda yang berkulit lebih gelap lebih baik mencoba masker dengan asam salisilat, yang jauh lebih lembut. Yang harus diingat, sebelum menggunakan asam glikolat di rumah, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kulit.

2. Sabun batang

Membersihkan wajah memang tak mudah, bahkan sangat rumit. Hal ini disampaikan oleh Omer Ibrahim, MD, FAAD, seorang dermatolog di Chicago Cosmetic Surgery and Dermatology.

Merawat kulit dari minyak yang berlebih memang diperlukan, tetapi Anda perlu mempertahankan minyak alami untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan terlindungi.

Menurut dr. Omer, pengggunaan sabun batang dapat mengatasi kulit berminyak tapi sekaligus menyebabkan kulit kasar, gatal, dan bahkan menimbulkan peradangan atau eksim.

"Anda lebih baik menggunakan pembersih wajah yang tidak mengandung sabun, atau cairan pembersih yang dilengkapi dengan pelembap dan bahan untuk mengurangi peradangan," kata Dee Anna Glaser, MD, dokter kulit sekaligus juru bicara untuk American Academy of Dermatology.

3. Lemon dan jeruk nipis

Lemon dan jeruk nipis mungkin baik untuk tuhuh Anda, tetapi tidak untuk wajah Anda. "Masalahnya adalah, jika Anda menaruh jeruk apa pun di wajah dan kemudian pergi ke luar, di kulit Anda bisa muncul peradangan seperti luka bakar. Dalam medis, kondisi ini disebut phytophotodermatitis," kata dr. Bhanusali.

Dokter terkadang juga menyebutnya ruam Hamptons karena mereka melihat kasus ini banyak terjadi pada musim panas.

4. Minyak kelapa

Anda yang memiliki kulit berminyak, menggunakan minyak kelapa di wajah sangat tidak disarankan. "Meskipun minyak kelapa memiliki sifat antioksidan, bahaya yang ditimbulkannya bisa melebihi manfaatnya," kata dr. Ibrahim.

Pasalnya, minyak kelapa bertekstur tebal, sehingga kulit sulit menyerapnya dan berisiko menyumbat pori-pori, memberi makan bakteri, serta menyebabkan penumpukan jerawat.

Jika Anda akan menggunakan minyak di wajah, dr. Ibrahim merekomendasikan Anda untuk memilih minyak zaitun dan menggunakan bola kapas saat mengaplikasikannya ke wajah, jangan langsung menggunakan tangan.

5. Tabir surya kedaluwarsa

“Tabir surya akan kehilangan potensi kebaikannya setelah melewati tanggal kedaluwarsa,” ucap dr. Ibrahim. Dia menyarankan sebelum menggunakan tabir surya, periksa dahulu tanggal batas pemakaian di tabir surya.

"Lebih baik belanjakan beberapa uang ekstra untuk mendapatkan tabir surya yang baru. Anda tentu tidak ingin mengambil risiko terkena sinar matahari yang buruk dan berisiko terkena kanker kulit,” ujar dr. Ibrahim. Jadi, pastikan selalu mengecek batas penggunaan segala produk perawatan wajah Anda.

6. Losion

Mengoleskan losion dan krim tubuh ke wajah Anda dapat menyebabkan masalah yang sama seperti penggunaan minyak kelapa di atas. Dengan tekstur yang lebih tebal, lebih berminyak, penggunaan losion di wajah dapat menimbulkan jerawat dan jaringan parut. Sebagai gantinya, pilih pelembap yang khusus diformulasikan untuk jenis kulit Anda.

7. Lilin

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi kerutan, jerawat, atau kerusakan akibat sinar matahari, terkadang produk perawatan wajah yang mengandung lilin tersebut bisa membuat kulit Anda lebih sensitif. Penggunaan waxes (lilin) wajah bukanlah ide yang baik.

"Lilin memang dapat ditoleransi dengan baik bagi sebagian besar orang, tetapi jika Anda sedang menggunakan Retin-A (tretinoin) atau obat jerawat tertentu, perlu dilakukan tes sebelum menggunakan produk berbasis lilin. Karena saya telah melihat beberapa luka parah akibat hal tersebut,” kata dr. Glaser.

8. Hairspray

Beberapa orang menggunakan hairspray (semprotan khusus rambut) atau bahkan menyemprotkan antiperspirant untuk mengatur tatanan rambut mereka. Produk-produk ini mungkin tidak mengiritasi kulit bagi beberapa orang, tetapi semprotan produk tersebut mengandung banyak alkohol, yang dapat menyebabkan kulit kering dan kehilangan kelembapan alami.

9. Hidrogen peroksida

Sedang mencoba menyembuhkan luka di wajah? Anda bisa menggunakan cairan hidrogen peroksida. Meski demikian, dr. Ibrahim menyarankan, "Waktu terbaik untuk menggunakan hidrogen peroksida adalah segera setelah cedera terjadi, untuk membersihkan luka. Setelahnya, cairan ini tidak boleh dipakai lagi."

Penggunaan hidrogen peroksida pada luka dalam waktu lama benar-benar memperlambat penyembuhan karena terlalu keras. Peroksida dapat memecah sel-sel kulit. Lebih baik cuci luka Anda dengan sabun biasa dan air untuk membuatnya tetap bersih, kemudian tutup dengan perban yang bersih.

Deretan bahan di atas terbukti secara medis dapat berbahaya bagi kesehatan kulit wajah. Penggunaan bahan-bahan tersebut tanpa pemantauan dari dokter justru akan merusak kulit wajah Anda. Jadi, untuk merawat kulit wajah, pilihlah produk perawatan wajah yang berasal dari bahan alami, dan tentunya tidak mengandung alkohol.

Monday, 11 February 2019

Benarkah Konsumsi Makanan Organik Bisa Turunkan Risiko Terkena Kanker


Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan antara konsumsi makanan organik dan risiko kanker. Tim peneliti dari Prancis mengatakan bahwa makanan organik cukup efektif dikonsumsi untuk mencegah penyakit kanker.

Sebelumnya ada kekhawatiran yang berkembang tentang paparan berbagai jenis pestisida dari pertanian. Dampak dari senyawa tersebut pada tubuh manusia masih belum dipahami dengan baik. Tapi, ada beberapa indikasi bahwa efek racun dapat terjadi bahkan pada konsentrasi rendah.

Sementara itu, didorong oleh masalah lingkungan dan kesehatan, pasar makanan organik terus berkembang pesat. Makanan organik diproduksi tanpa menggunakan pupuk sintetis, pestisida, organisme hasil rekayasa genetika, dan penggunaan obat-obatan hewan.

Makanan organik dan penurunan risiko kanker

Makanan organik cenderung tidak mengandung residu pestisida daripada makanan konvensional, dan penelitian telah menunjukkan bahwa diet makanan organik mengurangi paparan pestisida tertentu. Julia Baudry, penulis utama studi dari Pusat Penelitian dalam Epidemiologi dan Statistik di Perancis, mengatakan kepada Newsweek.

"Pada populasi yang diteliti, paparan (pestisida) terjadi karena makanan sehari-hari, terutama asupan buah dan sayuran yang ditanam secara konvensional. Namun, beberapa studi telah meneliti konsumsi makanan organik bermanfaat menurunkan risiko kanker," lanjut Baudry.

Untuk penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, tim peneliti memeriksa data tentang frekuensi konsumsi makanan organik sekitar 68.946 orang dewasa di Prancis pada tahun 2009. Untuk waktu tindak lanjutnya rata-rata adalah sekitar 4,5 tahun kemudian.

Hasilnya, peserta melaporkan bahwa mereka sangat jarang mengonsumsi 16 jenis makanan organik. Makanan yang dimaksud adalah buah-buahan, sayuran, produk susu, daging dan ikan, telur, biji-bijian, tepung, minyak nabati dan bumbu, gula, hingga suplemen makanan.

Para peneliti kemudian menggunakan informasi ini untuk menghitung skor makanan organik antara 0-32 poin, dengan angka yang lebih tinggi menunjukkan konsumsi makanan organik yang lebih besar. Mereka mengamati penurunan yang signifikan dalam risiko kanker di antara para peserta yang rutin mengonsumsi makanan organik.

Selama masa penelitian, para peserta mengembangkan total 1.340 jenis kanker. Akan tetapi, orang-orang yang mengonsumsi makanan organik memiliki risiko 25 persen lebih rendah terkena kanker.

"Dalam populasi 68.946 orang dewasa di Prancis, kami menemukan pengurangan 25 persen risiko kanker di antara konsumen dengan frekuensi makanan organik yang tinggi dibandingkan dengan konsumen dengan frekuensi rendah, setelah memperhitungkan faktor pembaur, seperti faktor gaya hidup, diet, dan sosiodemografi," ungkap Baudry. Menurutnya terjadi penurunan risiko penyakit kanker sekitar 34-76 persen untuk kanker payudara pascamenopause dan kanker limfoma.

Masih perlu penelitian lebih lanjut

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Sebab, tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dan secara definitif menghubungkan makan makanan organik dengan penurunan risiko kanker.

"Konsumsi makanan organik sulit untuk dinilai. Sebab, pelaporan masing-masing pribadi rentan terhadap kesalahan pengukuran. Meskipun frekuensi makanan organik dalam penelitian kami dikumpulkan menggunakan kuesioner khusus dengan data yang lebih tepat daripada studi sebelumnya, data konsumsi kuantitatif yang ketat tidak tersedia," Buadry menjelaskan.

Kini, menurut Baudry, langkah selanjutnya adalah menyelidiki efek jangka panjang. Ini berhubungan dengan sesuatu yang direncanakan sebagai bagian dari tindak lanjut berikutnya.

Elina Hypponen dari Institut Penelitian Kesehatan & Healh Australia Selatan, yang tidak terlibat dalam makalah itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Penelitian ini menunjukkan bahwa memilih produk organik sebagai bagian dari keseluruhan diet sehat mungkin membantu mengurangi risiko kanker. Namun, ada beberapa masalah metodologis dengan penelitian ini yang membuat kesimpulan menjadi sulit.”

Seperti yang diharapkan, peserta yang mengonsumsi makanan organik, rata-rata berpendidikan lebih baik, memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan juga gaya hidup yang lebih sehat.

Lebih lanjut, Hypponen mencatat bahwa makanan organik itu mahal dan tidak dapat diakses oleh semua orang. Hal inilah yang turut menyebabkan orang mengonsumsi buah dan sayuran. Padahal, keduanya merupakan sumber nutrisi penting, termasuk antioksidan dan serat. "Konsumsi buah dan sayuran secara keseluruhan baik untuk Anda, organik atau tidak," tutupnya.

Konsumsi buah dan sayuran secara keseluruhan baik untuk Anda, baik organik atau tidak. Jadi, meski tak ada makanan organik, bukan berarti Anda tak bisa menjalankan gaya hidup sehat. Tetaplah mengonsumsi asupan sehat dan rutin berolahraga, serta hindari rokok dan alkohol, agar terhindar dari penyakit kanker.

Cara Mengetahui Buah Kering, Baik atau Buruk untuk Dikonsumsi Kesehatan Kita


Buah kering semakin ‘naik daun’ ketika orang berlomba-lomba ingin menjalankan pola makan sehat, yakni dengan menambahkannya sebagai taburan oatmeal atau sebagai camilan di sore hari. Tapi, benarkah jenis makanan manis ini aman untuk dikonsumsi secara rutin?

Buah kering adalah buah yang telah mengalami proses pengeringan, sehingga kandungan air di dalamnya terbuang. Beberap contoh buah kering yang cukup populer adalah kismis, kurma, plum, buah ara, dan aprikot.

Varietas lain dari buah kering juga tersedia dalam bentuk manisan –termasuk mangga, nanas, cranberry, pisang dan apel. Karena telah melewati tahap pengawetan, buah kering lebih tahan lama untuk disimpan, dibanding Anda menyimpan buah segar.

Karena hal ini juga akhirnya orang lebih senang membawa buah kering untuk dibawa sebagai camilan saat melakukan perjalanan panjang, di mana lemari pendingin tidak tersedia.

Manfaat mengonsumsi buah kering

Tak berbeda jauh dengan buah segar, buah kering dikenal bergizi dan dapat memberikan khasiat yang signifikan untuk tubuh. Dalam satu potong buah kering terkandung jumlah nutrisi yang sama dengan buah segar.

Dibandingkan dengan makanan lainnya, buah kering bisa mengandung hingga 3,5 kali serat, vitamin dan mineral. Oleh karena itu, satu porsi buah kering dapat membantu melengkapi kebutuhan asupan harian yang disarankan dari banyak jenis vitamin dan mineral, seperti folat.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, buah kering mengandung banyak serat dan merupakan sumber antioksidan yang mumpuni, terutama polifenol. Kandungan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan risiko kerusakan oksidatif dan sejumlah penyakit lainnya.

Meski demikian, kandungan vitamin dalam buah kering berkurang secara signifikan karena mengalami proses pengeringan. Tapi tenang saja, buah kering tetap baik untuk dikonsumsi.

Pada kismis misalnya, terkandung serat, kalium dan berbagai nutrisi penting sebagai penunjang kesehatan, meskipun kadar vitamin di dalamnya telah berkurang. Buah kering ini juga memiliki nilai indeks glikemik rendah, sehingga tidak berisiko menyebabkan diabetes melitus.

Manfaat kismis dan beberapa jenis buah kering lainnya meliputi :
  • Menstabilkan tekanan darah
  • Membantu mengontrol gula darah
  • Meminimalkan peradangan
  • Menurunkan kolesterol
  • Meningkatkan rasa kenyang
Dengan beragam manfaat di atas, jangan ragu untuk membawa serta buah kering sebagai camilan sehat pengganti makanan manis Anda.

Sisi lain konsumsi buah kering

Meski memiliki berbagai manfaat, nyatanya buah kering juga bisa berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan, terutama yang diberi gula tambahan. Karena buah kering yang dijual di pasaran cenderung mengandung gula tambahan. Itulah mengapa buah kering yang dijual di toko-toko sangat tinggi kalori dan gula, termasuk glukosa serta fruktosa.

Pada dasarnya, sekitar 22–51 persen kandungan gula dalam buah kering adalah fruktosa. Konsumsi fruktosa yang berlebih dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti peningkatan risiko kenaikan berat badan, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Bila buah kering Anda diberi gula tambahan, akan semakin tinggi bahayanya.

Perlu Anda ketahui juga, beberapa produsen menambahkan pengawet bernama sulfit yang membuat buah kering terlihat lebih menarik dan mencegah perubahan warna. Ini berlaku terutama untuk buah berwarna cerah, seperti aprikot dan kismis.

Masalahnya, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap sulfit, dan merespons dengan munculnya kram perut, ruam kulit serta serangan asma. Untuk menghindari sulfit, pilih buah kering yang berwarna cokelat atau keabu-abuan daripada yang berwarna cerah.

Buah kering yang tidak disimpan dan ditangani dengan benar juga dapat terkontaminasi dengan jamur, aflatoksin dan senyawa beracun lainnya. Oleh karena itu, biasakan mengonsumsi buah kering dalam takaran yang seimbang serta tak boleh berlebihan.

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, konsumsi buah kering memang baik, namun sebaiknya tidak dikonsumsi sebagai pengganti buah segar.

“Banyak mikronutrien yang hilang saat proses pengeringan buah, sehingga berbagai jenis vitamin yang larut dalam air tidak bisa Anda peroleh bila mengonsumsi buah kering saja. Tetap lengkapi kebutuhan vitamin harian Anda dengan makan buah segar setiap hari,” jelasnya.

Jadi, buah kering memang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, konsumsi buah kering juga tetap harus disertai dengan asupan buah segar agar kebutuhan nutrisi harian Anda tetap terpenuhi. Imbangi asupan buah dengan rutin berolahraga setiap hari agar tubuh senantiasa sehat dan kuat.

Musim Hujan Telah Tiba Coba Lakukan Tips Ini agar Kamu Tak Mudah Jatuh Sakit


Alangkah menyenangkan jika seandainya saat musim hujan para pekerja tak diharuskan tetap berangkat ke kantor. Mimpi! Meski hujan, aktivitas harian tetap harus dilakukan, dong! Agar tak kehujanan, siapkan selalu payung atau jas hujan. Namun, jika Anda terlanjur sering kehujanan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar tak mudah sakit.

Beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk memperkecil kemungkinan Anda  jatuh sakit setelah kehujanan. Jadi, lebih bersifat sebagai pencegahan. Meski demikian, cara-cara ini terbukuti cukup efektif.

1. Segera mandi dan keramas setelah kehujanan

Temperatur air hujan biasanya lebih dingin dibandingkan dengan suhu tubuh. Jika kepala tersiram air hujan, maka suhu yang ditimbulkan akan memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah di kepala. Akibatnya, Anda bisa mengalami sakit kepala.

Selain itu, air hujan juga mengandung berbagai bahan kimia dan polusi. Apabila tidak segera dibersihkan, kehujanan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, yang salah satunya adalah gatal-gatal pada kulit.

Karena adanya ancaman dua kondisi yang disebut di atas, jika memungkinkan sebaiknya segera mandi dan keramas setelah terkena air hujan. Jangan lupa untuk mengeringkan kepala setelahnya agar tidak sakit.

2. Rajin cuci tangan dan kaki

Cucilah tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir. Kebiasaan ini amat penting untuk ditanamkan untuk membunuh berbagai kuman yang menempel di tangan. Selain cuci tangan, jangan abaikan kebersihan kaki dengan rutin mencucinya. Ini karena ada kemungkinan kaki Anda terkena cipratan lumpur, air kotor, atau harus menerobos banjir, yang mana itu semua bisa menjadi sumber kuman penyakit.

3. Hindari menyentuh area wajah terlalu sering

Sebagian besar virus atau kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mata, dan mulut. Cobalah untuk selalu membawa tisu basah atau hand sanitizer di dalam tas, sehingga jika tangan kotor, Anda bisa segera membersihkannya. Tidak terlalu sering menyentuh area wajah juga akan mengurangi risiko timbulnya jerawat.

4. Hindari menyentuh area wajah terlalu sering

Air hujan mengandung banyak zat kimia dan polutan, sehingga mengandung banyak kuman. Untuk melindungi diri, sebaiknya saat hujan gunakan jaket atau pakaian berlengan panjang, atau payung. Saat musim hujan, ini pun jadi saat terbaik untuk mengeluarkan sepatu bot Anda dari rak sepatu.

5. Hindari jajan sembarangan

Saat musim hujan seperti ini, sebaiknya hindari membeli makanan dan minuman yang tidak jelas kebersihannya. Makanan dan minuman yang tidak bersih atau terkontaminasi bisa menjadi sumber penyakit seperti tifus, diare, dan sebagainya.

6. Hindari gigitan nyamuk

Tentunya Anda sudah tahu bahwa umumnya populasi nyamuk bertambah saat musim hujan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak tempat penampungan air yang terbuka, sehingga nyamuk bisa dengan leluasanya berkembang biak. Nyamuk dapat menjadi vektor penularan penyakit seperti demam berdarah dengue. Sebagai bentuk pencegahan, Anda dapat memasang perlengkapan anti nyamuk seperti lampu pembunuh nyamuk, raket nyamuk, atau losion anti nyamuk yang aman untuk kulit.

7. Banyak minum air putih

Cuaca yang cukup dingin dapat menyebabkan Anda cenderung malas untuk bergerak. Dehidrasi pun rentan terjadi. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal delapan gelas per hari.

8. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin

Agar tubuh tetap sehat dan kuat dalam menghadapi musim hujan, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi jenis makanan yang kaya akan vitamin. Apabila Anda tak yakin dengan kandungan vitamin dalam menu harian Anda, maka Anda bisa mengonsumsi suplemen tambahan.

9. Hindari begadang

Tidur terlalu larut bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Untuk itu, hindari begadang agar daya tahan tubuh terjaga dan tidak mudah sakit.

Musim hujan memang kerap dikaitkan dengan datangnya banyak penyakit. Oleh karena itu, berikan tubuh Anda perlindungan ekstra dengan melakukan berbagai tips yang dipaparkan di atas. Sebisa mungkin, jangan sampai kehujanan dan terapkan pola hidup sehat agar Anda dan keluarga terhindar dari penyakit.

Cara Singkirkan Bekas Jerawat dengan 4 Bahan Alami Ini Yang Sangat Ampuh


Jerawat yang bertengger di dagu Anda mungkin sudah kempes. Tapi bekas jerawatnya tampak masih betah di sana, menolak hilang. Faktanya, membasmi bekas jerawat sampai kembali spotless memang tak semudah membalikkan telapak tangan.

Dilansir Very Well Health, bekas jerawat muncul ketika jaringan kulit rusak. Melakukan hal-hal seperti memetik dan memencet jerawat bisa menjadi penyebabnya, karena kebiasaan tersebut dapat merusak kulit dan menyebabkan jaringan parut. Bahkan jika Anda sudah memperlakukan kulit wajah dengan hati-hati, bekas jerawat tetap bisa berkembang.

Apabila Anda memiliki bekas jerawat yang membandel, menemui dokter kulit adalah hal pertama yang harus dilakukan. Namun, tak ada salahnya untuk merawatnya dengan bahan-bahan alami terlebih dahulu sembari menunggu janji dengan dokter. Menurut Healthline, empat bahan alami ini dapat membantu menghilangkan bekas jerawat Anda:

1. Lemon

Lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang berguna sebagai antibakteri. Selain itu, lemon dapat bertindak sebagai eksfolian yang membantu mengangkat sel kulit mati lebih cepat dan mencegah pori-pori tersumbat.

Meski belum ada penelitian yang secara signifikan menegaskan manfaat lemon untuk bekas jerawat, bukti anekdotal (berdasarkan pengalaman sejumlah orang, bukan dalam skala besar) sudah cukup banyak. Banyak yang mengatakan bahwa bekas jerawat mereka mengalami perbaikan setelah dioleskan jus lemon. Lemon dinilai membantu meratakan warna kulit mereka.

Cara menggunakan lemon untuk bekas jerawat sangat mudah: cukup aplikasikan air perasan lemon ke bekas jerawat. Anda bisa melakukan ini pada malam hari serta sebelum beraktivitas pada pagi hari. Karena jus lemon sangat asam, oleskan sedikit saja ke bekas jerawat Anda.

2. Lidah buaya


Aloe vera alias lidah buaya kaya akan vitamin dan mineral. Lidah buaya telah lama diklaim berkhasiat mengatasi bekas jerawat di wajah. Berdasarkan fungsinya, lidah buaya dapat bertindak sebagai antiperadangan yang dapat meredakan jerawat memerah dan menggelembung.

Selain itu, lidah buaya mengandung zat yang bisa mempercepat pembentukan kolagen sehingga membantu menghilangkan bekas jerawat dengan lebih baik. Tak hanya itu, lidah buaya memiliki sifat antibakteri yang sanggup menghalau bakteri penyebab jerawat. Tak usah khawatir, lidah buaya termasuk aman karena tidak akan menyumbat pori-pori wajah.

Bagaimana cara penggunaannya? Mudah saja, Anda tinggal ambil bagian daging lidah buaya lalu aplikasikan pada bekas jerawat. Usahakan membersihkan wajah terlebih dahulu sebelum mengoleskannya, ya.

3. Madu

Sifat antibiotik dalam madu efektif membersihkan kulit dan mencegah jerawat baru. Tak hanya itu, madu dipercaya bisa membantu kulit tampak lembut, kencang, serta lembap.

Cara penggunaannya adalah mengoleskan satu sendok teh madu ke area wajah dengan bekas jerawat. Anda juga bisa membuat masker lewat campuran ½ cangkir madu serta 1 cangkir plain oatmeal. Diamkan menempel di wajah selama 30 menit.

4. Minyak jintan hitam

Turut dikenal dengan nama habatussauda, minyak jintan hitam bisa jadi bahan obat alami untuk segala penyakit. Selain memiliki sifat antibakteri, minyak jintan hitam mampu mengatasi peradangan. Sebuah studi menunjukkan bahwa minyak jintan hitam dapat mempercepat penyembuhan luka, mengeluarkan pigmentasi, bahkan mencegah jerawat sama sekali.

Cobalah empat bahan alami ini untuk mengobati bekas jerawat. Tapi tetap, jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit agar perawatannya kian sempurna.

Konsumsi Makanan Organik Bisa Cegah Kanker


Bila mengunjungi supermarket, Anda akan menemukan banyak makanan dengan label “organic”. Bahan makanan jenis ini biasanya dipatok dengan harga yang lebih mahal. Meski demikian, produk-produk organik kini sangat diminati masyarakat karena dianggap lebih sehat. Bahkan, tak sedikit yang percaya bahwa makanan organik bisa mencegah penyakit kanker.

Kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Pasalnya, kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pola makan yang kurang sehat disinyalir menjadi penyebab utama peningkatan risiko terjadinya kanker. Dan orang-orang meyakini bahwa mengonsumsi makanan organik dapat menekan sel-sel kanker dalam tubuh.

Makanan organik adalah makanan yang dalam proses penanaman, pemeliharaan, atau pengolahannya tidak menggunakan bahan kimia. Pupuk kimia, pestisida, antibiotik, hormon, pengawet, pewarna, atau bahan sintetik lainnya adalah contoh dari bahan kimia.

Selain itu, makanan organik juga tidak diizinkan menggunakan radiasi maupun manipulasi genetik. Hal ini dapat mengurangi residu zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia saat mengonsumsi makanan organik tersebut. Karena proses inilah, makanan organik dianggap lebih sehat dibandingkan makanan non-organik.

Apa saja makanan organik yang dapat Anda konsumsi? Berikut adalah bahan-bahan makanan organik yang telah banyak tersedia di pasaran.

1. Buah dan sayur organik

Buah dan sayur organik adalah jenis makanan organik yang paling sering dan mudah ditemukan. Mereka ditanam tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia buatan, sehingga lebih aman bagi Anda dan keluarga.

2. Daging organik

Daging organik berasal dari daging hewan potong yang tidak mendapat suntikan antibiotik ataupun hormon dalam perawatannya. Ada pula hewan potong yang hanya mengonsumsi rumput organik sebagai makanannya.

3. Produk susu organik

Susu organik merupakan susu yang diperah dari hewan yang tidak mendapatkan antibiotik maupun hormon. Sedangkan produk turunan susu organik adalah produk yang diolah dengan menggunakan susu organik.

4. Ikan organik

Ikan organik biasanya dipelihara dan dibudidayakan di peternakan khusus dan hanya mengonsumsi makanan organik. Sebaliknya, ikan yang ditangkap di laut lepas tidak dapat diberi label organik.

Penelitian mengenai makanan organik dan kanker

Sayangnya, sampai saat ini belum banyak data penelitian yang menyatakan bahwa makanan organik lebih unggul secara signifikan dibandingkan dengan makanan non-organik.

Namun pada tahun 2015, The International Agency for Research on Cancer mengelompokkan tiga jenis pestisida yang sering digunakan dalam bidang agrikultur, yaitu malation, glifosat, dan diazinon. Berdasarkan penelitian, ketiganya dinyatakan bersifat karsinogenik atau memicu kanker pada manusia.

Disebutkan juga bahwa pada paparan okupasional (paparan yang terjadi di tempat kerja), malation berkaitan dengan kanker prostat. Sementara diazinon berhubungan dengan kanker paru-paru. Ketiga pestisida ini juga dihubungkan dengan kanker limfoma non-Hodgkin.

Di Amerika Serikat, lebih dari 90% populasi terdeteksi pestisida pada pemeriksaan urine dan darah. Hal ini sungguh miris karena dapat disimpulkan bahwa makanan sehari-hari yang mereka konsumsi dapat bersifat karsinogenik akibat pestisida di dalamnya.

Penelitian mengenai makanan organik dan kaitannya dengan penyakit kanker harus terus dikembangkan. Sehingga makin kuat fakta yang menyatakan bahwa makanan organik dapat mencegah kanker. Namun, tak ada salahnya mulai beralih menjadi konsumen makanan organik demi meminimalkan paparan pestisida dan bahan kimia lainnya yang masuk ke dalam tubuh.

Manfaat Kopi Hitam Bisa Cegah Bayi Alami Kejang


Saat sedang menyesap secangkir kopi, Anda mungkin akan disarankan untuk memberikan satu dua sendok kopi kepada buah hati Anda yang masih bayi. Orang tua zaman dahulu memang sangat meyakini kopi dapat mencegah bayi mengalami kejang atau step. Tradisi tersebut terus diturunkan bahkan hingga saat ini.

Kejang terjadi akibat aktivitas elektrik di jaringan otak (korteks serebri). Saat kejang, terjadi ketidakseimbangan pada senyawa neurotransmitter di dalam otak yang kemudian menimbulkan penurunan kesadaran dan timbul gerakan-gerakan yang tidak disadari (involunter). Tipe kejang pun ada berbagai macam, ada yang sifatnya kelojotan (tonik klonik), ada pula yang membuat penderitanya hanya terdiam (kejang absans).

Kopi mengandung kafein yang merupakan salah satu zat stimulan. Saat masuk ke dalam tubuh, zat stimulan seperti kafein akan membuat jantung berdetak lebih cepat dan tubuh lebih energik dan segar. Itu sebabnya orang dewasa minum kopi untuk mengusir kantuk dan badan lemas.

Kafein bisa memicu kejang

Namun, sayangnya efek stimulan kafein dalam kopi juga dapat menjadi pencetus terjadinya kejang. Kafein dapat memengaruhi aktivitas listrik di otak dan mengubah keseimbangan neurotransmitter di otak sehingga terjadi kejang. Fakta tersebut didukung oleh sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi kejang dan menjadi pemicu kejang pada penderita epilepsi.

Selain itu, konsumsi kopi dalam jumlah banyak dan waktu yang lama juga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan risiko stroke, perdarahan, dan gangguan tidur. Efek tersebut akan berkali lipat dirasakan oleh anak yang mengonsumsi kopi.

Dampak lainnya, konsumsi kopi juga dapat membuat gangguan penyerapan zat besi. Anak yang minum kopi akan terhambat penyerapan zat besinya. Padahal, zat besi diperlukan untuk menunjang pertumbuhan anak dan perkembangan otaknya. Bila kekurangan zat besi, anak akan mengalami anemia dan berujung pada berbagai masalah kesehatan lainnya. Memberikan kopi pada anak saat dia kejang juga tidak dianjurkan. Hal tersebut justru akan membuat anak tersedak dan membahayakan dirinya.

Pertolongan saat anak kejang

Alih-alih memberikan kopi, lakukan beberapa langkah berikut sebagai pertolongan saat anak alami kejang :
  • Jauhkan dari benda-benda berbahaya, seperti sumber listrik, benda tajam atau benda pecah belah.
  • Baringkan dengan posisi miring agar muntahan dapat keluar dan tidak menyumbat saluran pernapasan
  • Jangan mengganjal mulut anak dengan sendok atau jari. Hal tersebut dapat menimbulkan cedera dan bila patah dapat masuk ke saluran napas anak.
  • Jangan memberikan minum atau makan saat anak kejang karena hanya akan membuatnya tersedak.
  • Bila sebelumnya anak sudah pernah kejang, dokter umumnya sudah memberikan obat yang dimasukkan lewat anus. Berikanlah obat tersebut sesuai dengan anjuran dokter. Jangan lupa ajarkan juga pengasuh anak untuk menggunakan obat tersebut dengan benar.
Berbagai alasan di atas sudah cukup menjelaskan bahwa kopi hitam dapat mencegah bayi alami kejang adalah mitos belaka. Memberikan kopi pada bayi tidak memiliki manfaat pada kesehatannya, tidak juga dapat mencegah kejang. Praktik tersebut malah bisa berakibat buruk pada anak. Bila anak alami kejang, lakukan langkah antisipasi di atas dan segera bawa ke dokter untuk konsultasi dan pemeriksaan langsung.

Cara Menjaga Kesehatan Mulut Saat Hamil Agar Bayi Juga Sehat


Kehamilan merupakan sebuah momen penting yang tidak dapat dilupakan oleh seorang perempuan. Para ibu hamil pun berhati-hati menjaga kesehatan tubuhnya. Sayangnya, kesehatan gigi dan mulut sering kali terlupakan oleh ibu yang sedang hamil. Padahal, kesehatan mulut yang buruk akan berdampak pada perkembangan janin.

Kehamilan akan membawa perubahan besar pada tubuh ibu hamil, terutama pada hormon mereka. Perubahan ini juga akan memengaruhi kesehatan tubuh dan mulut Anda.

Perubahan hormon saat hamil

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan akan membuat ibu lebih sering mengonsumsi makanan yang manis. Namun, umumnya ibu hamil akan merasa mual, terutama saat menggosok gigi, sehingga menjadi malas membersihkan giginya. Hal ini yang menyebabkan terjadinya penumpukan plak pada gigi atau karang gigi dan radang pada gusi.

Salah satu penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh ibu hamil adalah gingivitis gravidarum atau gingivitis kehamilan. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak di gigi yang dipengaruhi oleh hormon yang muncul pada ibu hamil pada trimester pertama.

Gejala ini dapat ditandai dengan adanya perubahan pada gusi berupa pembengkakan, warna yang berubah menjadi lebih merah, terjadi perdarahan, terutama saat menggosok gigi  atau pada waktu-waktu tertentu secara tiba-tiba.

Lama-kelamaan, pembentukan plak yang berlebihan ini akan menyebabkan munculnya gingivitis. Bila tidak segera diatasi, hal ini dapat berkembang menjadi penyakit gigi yang lebih serius, seperti penyakit periodontal. Jika sebelum hamil Anda sudah menderita gingivitis, sakit Anda dapat menjadi lebih parah saat hamil.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa penyakit gusi yang parah atau penyakit periodontal ternyata turut memengaruhi perkembangan janin di dalam perut ibu. Hal ini dapat menyebabkan keracunan kehamilan (preeklamsia), kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), hingga keguguran.

Untuk mencegah terjadinya penyakit gusi, berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, di antaranya :
  1. Rajin menggosok gigi setiap hari sebanyak dua kali, pada waktu pagi dan malam hari sebelum tidur.
  2. Lakukan selama 20 detik untuk setiap bagian sisinya.
  3. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan ujung kepala yang kecil untuk menghindari rasa mual.
  4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride agar gigi tetap kuat dan mencegah gigi berlubang.
  5. Lakukan flossing dengan menggunakan dental floss untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi.
  6. Berkumur dengan obat kumur antibakteri untuk mencegah timbulnya gingigivitis.
  7. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih.
  8. Lakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter gigi minimal enam bulan sekali untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi, terutama sebelum merencanakan kehamilan
Nah, kesehatan dan kebersihan mulut serta gigi dapat berpengaruh terhadap perkembangan bayi dalam kandungan. Yuk ikuti cara di atas agar kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut Anda tetap terjaga. Selain kesehatan ibu hamil terjaga, perkembangan bayi dalam kandungan juga akan tetap baik. Dan, jangan lupa memeriksakan gigi setidaknya enam bulan sekali ke dokter gigi ya.