Jika Anda berpikir bahwa meninggalkan anak sendirian di dalam mobil selama beberapa menit itu tidak berbahaya, Anda keliru. Sudah ada banyak sekali kasus anak meninggal karena terkunci di dalam mobil. Baru-baru ini, kejadian serupa pun berulang, merenggut nyawa anak berusia 3,5 tahun.
Dilansir dari Liputan6.com, Afandi (26) seorang warga Penjaringan, Jakarta Utara, mendapati seorang anak balita terbujur kaku di mobilnya pada hari Sabtu (20/10). Anak dari tetangganya tersebut diduga kuat tewas lantaran kehabisan oksigen setelah terperangkap di dalam mobil selama sekitar 24 jam.
Bahaya meninggalkan anak di dalam mobil
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, kasus di atas merupakan sebuah ketidaksengajaan, dimana balita tersebut masuk ke dalam mobil sendiri. Bukan dengan sengaja ditinggalkan sendirian di dalam mobil oleh orang tuanya. Meski demikian, pernah ada beberapa kasus di berbagai belahan dunia dimana anak menjadi korban karena orang tuanya meninggalkannya sendirian di dalam mobil.
"Tidak ada gunanya meninggalkan anak-anak di mobil, bahkan dengan jendela terbuka. Ini mutlak tak diperbolehkan," kata Christopher McStay, MD, seorang dokter UGD dan asisten profesor pengobatan darurat di New York University Langone Medical Center, Amerika Serikat (AS), kepada WebMD.
Belum lagi jika Anda sampai meninggalkan anak Anda di mobil yang mati alias pendingin udara tidak menyala. Anak-anak lebih rentan terkena penyakit yang diakibatkan udara panas dibanding orang dewasa.
Lantas, bagaimana jika meninggalkan anak sebentar saja di dalam mobil?
"Tidak ada jumlah waktu yang aman untuk meninggalkan anak-anak sendirian di dalam mobil. Anak-anak lebih rentan dan berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan cedera yang berkaitan dengan panas daripada orang dewasa. Ini karena tubuh mereka memproduksi panas lebih dibandingkan dengan ukuran, dan kemampuan mereka untuk mendinginkan tubuh melalui keringat belum berkembang seperti orang dewasa," kata Nathan Allen, MD, seorang dokter pengobatan darurat di Universitas Chicago, AS.
Risiko bahaya meninggalkan anak di dalam mobil
Jika Anda masih ngeyel untuk meninggalkan anak sendirian di dalam mobil dengan pembelaan diri “cuma sebentar saja, kok!”, lebih baik ketahui berbagai risiko bahayanya.
1. Heatstroke
Heatstroke atau serangan panas adalah yang paling sering terjadi dan ini merupakan kondisi serius. Menurut Seattlechildrens.org, heatstroke dapat merusak otak dan organ tubuh lainnya, bahkan bisa sebabkan kematian.
Tidak butuh waktu lama bagi suhu tubuh anak menjadi terlalu tinggi dengan sangat cepat ketika ditinggalkan di dalam mobil karena :
- Suhu di dalam mobil dapat meningkat 6 derajat Celcius hanya dalam 10 menit dan 40 derajat Celcius dalam satu jam. Membiarkan jendela terbuka sedikit tidak mencegah kenaikan suhu ke level berbahaya.
- Tubuh seorang anak memanas 3-5 kali lebih cepat daripada tubuh orang dewasa. Anak-anak memiliki banyak area permukaan tubuh yang menyerap panas. Tubuh anak-anak belum mengembangkan kemampuan untuk mendinginkan diri dengan baik.
2. Dehidrasi
Dehidrasi bisa disebabkan oleh dua hal: panas atau dingin. Jika Anda meninggalkan anak Anda dalam kondisi mesin mati yang menyebabkan AC mobil tidak nyala, anak akan berkeringat. Akibatnya, anak bisa dehidrasi. Sayangnya, dehidrasi sering sekali disepelekan, padahal dampaknya bisa berat, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Meninggalkan anak di mobil dengan AC menyala pun tak membuatnya lebih baik—anak tetap bisa mengalami dehidrasi. Dikatakan oleh dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, AC bisa mengurangi kelembapan udara ruangan. Biasanya, AC akan membuat mobil terasa kering dibandingkan dengan udara biasa. Hal ini bisa menyebabkan penguapan air dari dalam tubuh makin cepat. Jika pada saat ini anak tidak segera mencukupi kebutuhan cairan, maka ada risiko dehidrasi.
3. Keracunan gas
Meninggalkan anak di mobil menyala dengan jendela terbuka juga bisa menyebabkan anak mengalami keracunan gas. Hasil pembuangan dari mesin mobil yang menyala mengandung karbon monoksida. Jika terlalu banyak menghirup karbon monoksida, anak bisa mengalami mual dan sakit kepala. Parahnya, ia bisa pingsan.
Ini semua terjadi karena karbon monoksida yang terhidup mengikat sel darah merah layaknya oksigen. Faktanya hemoglobin dalam darah dari 200 kali lebih tertarik pada karbon monoksida daripada oksigen, sehingga darah dapat dengan mudah kehilangan kemampuan untuk membawa oksigen ke jaringan di dalam tubuh.
Sering dianggap sepele, tapi sebenarnya banyak kasus seperti ini yang sudah menelan nyawa anak. "Orang tua meninggalkan anak-anak di dalam mobil karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana mereka bisa sakit dan seberapa cepat mereka bisa sakit," kata Christopher Haines, DO, direktur pengobatan darurat anak di Rumah Sakit St. Christopher for Children, AS.
Agar kejadian serupa tak terulang, ketahui dan waspadalah terhadap risiko bahaya anak yang ditinggal sendirian di dalam mobil, meski hanya sebentar. Selain itu, pastikan pintu dan bagasi mobil terkunci ketika Anda tidak menggunakannya dan jauhkan kunci dari jangkauan anak-anak. Langkah tersebut bisa membantu mencegah anak-anak tidak sengaja terkunci di dalam mobil.
Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.
ReplyDelete