Migrain atau sakit kepala sebelah sering dialami oleh banyak orang. Ternyata, ada kebiasaan sehari-hari yang mungkin sering Anda berkontribusi pada munculnya migrain.
Seperti melansir situs kesehatan Mayo Clinic, migrain menyebabkan rasa sakit berdenyut yang hebat atau sensasi berdenyut, biasanya hanya pada satu sisi kepala. Kondisi ini sering disertai dengan mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara.
Serangan migrain dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan selama berjam-jam bahkan sampai berhari-hari. Rasa nyeri yang muncul bisa sangat parah hingga menyebabkan orang yang mengalaminya pun kesulitan untuk beraktivitas.
Meskipun ada beberapa pemicu migrain yang terkenal, penting untuk mencari tahu pemicu mana yang sangat memengaruhi kondisi Anda. Sebab, pemicu migrain bisa berbeda-beda tergantung kondisi setiap individu.
Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang bisa memicu Anda terkena migrain. Jika Anda masih melakukannya, cobalah untuk melepaskan kebiasaan itu.
1. Mudah stres
“Stres merupakan faktor yang sangat besar dan sering diidentifikasi sebagai pemicu migrain secara umum,” kata Priyanka Chaudhry, MD, seorang ahli saraf di Baylor Scott and White Headache Medicine Specialists of North Texas, Amerika Serikat.
Bekerja berjam-jam atau melakukan sesuatu yang menyebabkan Anda stres dapat memicu atau memperburuk sakit kepala.
Sementara itu, Hsinlin Cheng, MD, PhD, seorang ahli saraf dan direktur Unit Headache and Neuropathic Pain Unit at Massachusetts General Hospital in Boston, setuju dengan hal tersebut. “Stres adalah pemicu nomor satu yang saya lihat ketika merawat orang yang mengalami migrain.”
Antidepresan dan terapi bicara terkadang dapat membantu mengurangi stres. Akan tetapi, Chaudry mengatakan bahwa belajar mengelola stres akan sangat membantu daripada berusaha menyingkirkannya sama sekali. Cobalah kegiatan-kegiatan yang mengurangi stres seperti meditasi kesadaran, yoga, imajinasi yang dipandu, dan teknik relaksasi progresif.
2. Asal makan
Makanan tertentu, seperti MSG (monosodium glutamate), kafein, coklat, kedelai, keju, daging olahan, dan pemanis buatan seperti aspartam, dapat memicu migrain. Chaudhry menyarankan Anda untuk menghilangkan daftar makanan tersebut dari konsumsi makanan harian.
Selain itu, dia memperingatkan untuk tidak memangkas terlalu banyak makanan sekaligus, terutama saat menjalani diet. Yang terbaik adalah mengidentifikasi pemicu spesifik. Bila sudah menemukan penyebabnya, Anda bisa menghentikan untuk mengonsumsinya.
3. Melewatkan makan dan minum
Hipoglikemia atau gula darah rendah, dapat terjadi ketika Anda sangat lapar dan menyebabkan pembuluh darah melebar atau kejang. Ini dapat memicu migrain. Terlebih lagi, rasa lapar juga akan menambah tingkat stres tubuh Anda.
Sementara itu, kurang minum air karena dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah rendah, yang juga dapat memicu migrain. Jadi, penting untuk rutin meminum air putih dan memenuhi kebutuhan asupan air putih setiap harinya. Tetap terhidrasi juga dapat membantu mengatasi kelelahan, yang umum terjadi selama atau setelah migrain.
4. Berada di sekitar cahaya terang, suara keras, dan aroma yang kuat
Orang yang rentan terhadap migrain mungkin sangat sensitif ketika menyangkut bau, suara, dan cahaya. Munculnya asap, aroma kimia dalam parfum dan losion, serta pencahayaan di kantor yang terang akan memicu orang tersebut terkena migrain.
"Beberapa orang, segera setelah mereka masuk ke sebuah pusat perbelanjaan, melewati cahaya terang lampu dan toko parfum, akan segera kembali keluar. Jadi, jika situasi ini memicu gejala migrain Anda, lebih baik hindari area tersebut," kata Chaudhry.
5. Menghabiskan waktu di depan perangkat elektronik
Cahaya biru dari layar elektronik juga dapat mengganggu orang yang terkena migrain. Coba turunkan kecerahan pada ponsel, tablet, dan laptop Anda. Mengenakan kacamata penyaring cahaya yang khusus menyaring cahaya biru dari gawai tersebut akan sangat membantu mengurangi risiko migrain.
Tak hanya itu, Chaudhry mengatakan postur tubuh yang buruk saat menggunakan perangkat ini juga dapat menyebabkan masalah. Anda harus pastikan bahwa Anda memegang gawai dengan postur tubuh yang baik, jangan terlalu menunduk.
"Orang-orang datang kepada saya sepanjang waktu dengan masalah leher dan bahu yang benar-benar memicu sakit kepala mereka," kata Dr. Cheng.
6. Tidur tidak teratur
Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat memicu migrain. Sebab, kualitas tidur juga penting. Sayangnya, jika migrain memengaruhi kualitas tidur, Anda akan lebih mudah berisiko sering terkena migrain. Satu perbaikan yang mudah adalah jangan bermain gawai sebelum tidur, karena cahaya biru dapat membuat Anda terjaga.
7. Menggemeretakkan gigi
Gangguan sendi temporomandibular (TMJ) dan menggemeretakkan gigi dapat menyebabkan nyeri rahang dan memicu ketegangan atau sakit kepala migrain. Temporomandibular sendiri merupakan dua sendi dekat telinga dan rahang.
Orang kadang-kadang juga mengalami TMJ sebagai akibat dari stres. Jika Anda sering menggemeretakkan gigi baik saat tidur atau di siang hari, konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter Anda.
8. Penggunaan obat berlebihan
Menggunakan obat-obatan yang dijual bebas – terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) – terlalu sering menyebabkan sakit kepala berulang. Dr. Cheng mengatakan hal itu terjadi karena orang cenderung terus mengobati diri sendiri dan akhirnya menggunakan dosis yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.
Jadi, jika Anda mengalami migrain, pastikan untuk mencari saran medis untuk menemukan perawatan yang tepat.
Kondisi migrain tentu sangat mengganggu, terutama di kala jadwal aktivitas sangat padat. Perhatikan kebiasaan-kebiasaan buruk di atas agar Anda dapat lebih berhati-hati serta terhindar dari migrain yang bisa mengganggu aktivitas. Jika Anda memang sering mengalami migrain, periksakan diri ke dokter.
Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.
ReplyDelete