Jerawat merupakan masalah kulit yang paling sering dikeluhkan banyak orang. Mulai dari jerawat ringan, sedang, hingga parah, semua kondisi ini dapat memengaruhi penampilan dalam sekejap. Tak heran jika satu jerawat sudah muncul, orang langsung bergegas melakukan berbagai cara untuk menutupinya.
Ada berbagai jenis pilihan terapi yang tersedia untuk mengatasi jerawat, salah satunya suntik jerawat. Suntik jerawat, atau dikenal sebagai injeksi steroid intralesi, merupakan sediaan steroid encer dosis rendah yang disuntikkan secara dangkal pada jerawat yang meradang.
Prosedur suntik jerawat membantu mengurangi pembengkakan jerawat hampir seketika, tetapi tidak menghilangkan bakteri yang menyebabkan jerawat. Manfaat lainnya adalah dapat meringankan rasa sakit akibat jerawat yang meradang.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Sebelum memutuskan untuk melakukan suntik jerawat, ada lima hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu :
- Prosedur ini sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis kulit.
- Dokter spesialis kulit akan menilai terlebih dahulu jenis jerawat yang dialami.
- Prosedur ini baik dilakukan pada jerawat yang berukuran sedang hingga besar dan meradang.
- Terdapat efek samping yang dapat terjadi meski minimal.
- Terdapat prosedur yang perlu dilakukan setelah tindakan suntik jerawat.
Pada prosedur suntik jerawat, dokter akan melakukan tindakan sebagai berikut:
- Pertama, dokter akan menentukan jenis jerawat mana yang akan dilakukan penyuntikan. Kemudian area tersebut akan dibersihkan dengan alkohol atau antiseptik lain. Lalu, sejumlah steroid yang sangat minimal akan disuntikkan pada lesi menggunakan jarum yang sangat kecil. Dibutuhkan teknik yang tepat dalam melakukan hal ini, yaitu kedalaman yang tepat dan pengenceran yang sesuai.
- Setelah itu, area yang telah disuntik akan dibersihkan kembali. Tindakan ini dapat menimbulkan rasa sakit, tapi nyeri akan hilang setelah prosedur selesai.
Tidak ada batas banyaknya penyuntikan karena suntikan yang diberikan mengandung kadar steroid yang sangat rendah. Ini membuatnya relatif aman diberikan pada banyak sisi selama satu kali terapi.
Sebaiknya suntik jerawat tidak selalu dilakukan setiap kali timbul jerawat. Jika jerawat muncul kembali pada tempat yang sama, dokter spesialis kulit akan menyarankan pengobatan topikal atau oral untuk mengatasi jerawat.
Risiko prosedur suntik jerawat sangat kecil karena kadar steroid yang sangat rendah dan penyuntikan yang superfisial atau dangkal. Tetapi, efek samping tetap dapat terjadi seperti nyeri pada sisi yang disuntik dan atrofi (penipisan kulit pada sisi yang disuntik).
Selain itu, bisa juga muncul lekukan pada kulit (pseudoatropi) yang disebabkan oleh terlalu banyak obat yang disuntikkan atau dilakukan terlalu sering. Hal ini dapat hilang dengan sendirinya namun butuh waktu.
Untuk meminimalkan efek samping, penanganan yang tepat pasca prosedur suntik jerawat sangatlah penting. Ini meliputi :
- Gunakan kapas untuk melakukan penekanan pada sisi penyuntikkan. Hal ini berguna untuk menghentikan perdarahan kecil setelah prosedur.
- Aplikasikan antibiotik topikal profilaktik (pilihan bergantung pada diagnosis dari dokter spesialis kulit).
- Berikan lampu LED kuning atau merah. Hal ini dilakukan bersamaan dengan penyuntikan untuk menargetkan peradangan dan membantu penyembuhan luka.
- Hindari mencuci area tersebut dalam beberapa jam untuk menghindari kontaminasi luka terbuka dari suntik.
Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum suntik jerawat. Namun, cara terbaik tetaplah dengan mencegah ketimbang mengobati. Yuk, cegah munculnya jerawat dengan menjaga kebersihan wajah, menghindari faktor pencetus (misalnya, debu), serta menerapkan gaya hidup sehat. Semoga membantu!
Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.
ReplyDelete