Air susu ibu alias ASI merupakan asupan gizi yang paling baik untuk bayi, khususnya di enam bulan pertama kehidupannya. Namun, memberikan ASI bukanlah perkara mudah, apalagi untuk ibu bekerja. Mau tak mau, ibu perlu memerah ASI dan menyimpannya terlebih dahulu sebelum diberikan pada bayi.
Sayangnya, menyimpan ASI perah tak serta-merta menyelesaikan perkara begitu saja. Tak sedikit ibu yang masih belum mengetahui cara menyimpan ASI perah dengan baik dan benar.
Kesalahan menyimpan ASI perah
Cara penyimpanan yang tidak tepat dapat merusak kualitas ASI perah. Ini berarti, usaha yang Anda lakukan akan berujung pada keadaan yang sia-sia belaka. Beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan saat menyimpan ASI perah, di antaranya:
1. Menyimpan ASI perah pada wadah yang salah
Kantung ASI dan botol kaca adalah dua metode penyimpanan ASI yang paling sering dipilih. Namun, keduanya juga kerap digunakan secara tidak tepat.
Perihal kantung ASI, masih banyak ibu menyusui yang memerah ASI ke kantung tersebut hingga benar-benar terisi penuh. Hal ini bisa membuat kantung tak mampu menampung, sehingga kebocoran mungkin saja terjadi. Kantung ASI yang bocor memungkinkan bakteri untuk berpindah ke dalamnya.
Sementara pada kasus botol beling, kesalahan yang paling sering dilakukan adalah menyimpan ASI ketika botol tersebut dalam keadaan tidak kering sepenuhnya. Tindakan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kontaminasi bakteri.
2. Menyimpan ASI bersama dengan produk makanan
ASI yang baru diperah bersifat steril. Namun, jika ASI tersebut disimpan di dalam kulkas atau lemari pendingin yang berisi makanan―misalnya daging, risiko kontaminasi bakteri bisa sangat tinggi. Bahkan, dengan meletakkannya dekat dengan makanan di dalam kulkas, higienitas ASI perah yang Anda simpan sudah berkurang begitu saja.
3. Membekukan ASI ke dalam cetakan ice cube
Beberapa ibu menuangkan ASI perah ke dalam cetakan es (ice cube) untuk dibekukan di dalam lemari pendingin. Apakah Anda juga? Jika ya, sebaiknya hentikan sekarang.
Membekukan ASI dengan menuangnya ke dalam cetakan es sangat tidak disarankan. Sebab, cetakan tersebut memiliki rongga terbuka yang dapat membuat bakteri atau kuman mengontaminasi ASI dengan sempurna.
4. Memanaskan ASI dengan microwave
ASI yang beku memang dapat dicairkan menggunakan bantuan microwave. Namun, jangan sekali-sekali mencoba untuk melakukannya. Pasalnya, proses pemanasan ASI menggunakan microwave dapat merusak kandungan bahan-bahan anti-infeksi dan sejumlah zat gizi penting di dalam ASI.
5. Membekukan kembali ASI sisa
Pernah berpikir untuk membekukan kembali ASI perah yang belum sempat dihabiskan si Kecil? Jika ya, sebaiknya buang jauh-jauh pemikiran tersebut.
Membekukan kembali ASI sisa dapat mengurangi kualitas dan kandungan gizi di dalam ASI tersebut. Maka dari itu, hindari menyimpan kembali ASI sisa. Akan lebih baik jika Anda membuangnya ke tempat sampah.
Mana kesalahan dalam menyimpan ASI perah yang pernah Anda perbuat sebelumnya? Setelah mengetahuinya, diharapkan Anda tidak mengulang kesalahan tersebut. Dengan demikian, ASI perah yang Anda berikan pada buah hati tetap memiliki kualitas terbaik untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.
Up untuk web ini sangat bagus dan sangat membantu.
ReplyDelete